Kekang Kebebasan

Terhampar sawah di depan mata

dengan padi-padi yang masih ranum

Dedaunannya mengkilat diguyur mentari pagi

 

Inilah waktu yang tepat, pikirku

Kunikmati kopi, kunyalakan rokok

dan kuhirup udara pagi

Inilah kebebasan yang nyata, batinku

 

Kebebasan yang aku lihat pada burung Sriti

Terbang bergelayutan di atas hamparan padi

Entah mencari serangga, menyambar genangan air

atau sekadar menyesap angin pagi

 

Beda nasib dengan Kuda Hitam Kelam

yang dipancang di pojok Kampung itu

Ia diperas untuk bekerja saban hari

Melayani para penumpang bersafari

 

Kuda Hitam Kelam, cukup dihadiahi

dedak dan cacahan rumput

dan ransum sesekali

Sudah membuatnya bungah

dan patuh pada majikan

 

Kita tentu bukan Kuda Hitam Kelam itu

Kita ingin bebas seperti Sriti

Kebebasan yang juga dikehendaki Adam Smith

dalam angan pasar bebas dan The Invisible Hand-nya

 

Namun, kebebasan itu tak kunjung tiba

Ia akan selalu dikekang

oleh The Visible Hand

Tangan-tangan kuasa

Hasil persekongkolan konglomerasi dan birokrasi

Share artikel ini

Tinggalkan komentar